oleh

Ceramah Gus Baha tentang Melatih Diri untuk Mensyukuri Apa yang Kita Punya

RADAR PANGANDARAN.COM – Kajian Gus Baha kali ini membahas tema tentang mensyukuri apa yang kita miliki.

Sebuah kisah sederhana dari seorang sahabat Nabi dituturkan oleh Gus Baha untuk mengajak kita merenungkan makna syukur dalam kehidupan sehari-hari, bahkan dari hal-hal kecil yang sering terlewatkan.

Gus Baha berkisah tentang seorang pria miskin yang hanya memiliki sandal karet dan tinggal di padang pasir.

Suatu hari, dia bertemu dengan Rasulullah SAW dan bertanya, “Ya Rasulullah, saya ini disuruh apa?” Rasulullah menjawab, “Lebih bersyukur.”

BACA JUGA: ceramah-selengkapnya-oleh-gus-baha/">Pelajaran dari Kisah Uwais Al-Qorni, Begini Ceramah Selengkapnya oleh Gus Baha

Dengan bingung, pria itu berkata, “Apa yang saya syukuri? Semua orang punya kekayaan dan saya tidak.”

Orang tersebut berpikir bahwa karena dia tidak mempunyai harta kekayaan, maka dia tidak tahu apa yang harus disyukuri.

Rasulullah kemudian melihat pria itu hingga ke kakinya dan bertanya, “Kamu punya sandal?”

“Punya, ya Rasul,” jawab pria itu. Rasulullah pun melanjutkan, “Supaya kamu benar-benar nggak punya apa-apa, sandalmu mau saya ambil?” Pria itu langsung merespons, “Jangan, ya Rasul, nanti (kaki saya) panas.”

BACA JUGA: Pesan Bijak Gus Baha: Mengapa Tangan di Atas Lebih Baik daripada Tangan di Bawah

Rasulullah menjawab, “Bersyukurlah karena masih punya sandal.”

Akhirnya, pria itu menyadari makna dari ucapan Rasulullah, dan setiap bertemu orang lain, dia selalu berkata, “Alhamdulillah, saya masih punya sandal.”

Dari kisah ini, Gus Baha menyampaikan pelajaran dari Rasulullah bahwa syukur bukan hanya tentang hal-hal besar seperti kekayaan atau prestasi. Justru, syukur yang sejati adalah menghargai hal-hal kecil yang mungkin tampak sepele.

BACA JUGA: Pesan Bijak Gus Baha tentang Shadaqah: Terang-terangan atau Sembunyi-sembunyi?