RADARPANGANDARAN.COM – Di tengah lebatnya hutan hujan Amazon, ada satu suara yang mampu menembus segala hiruk-pikuk kehidupan liar, teriakan nyaring dari screaming piha (Lipaugus vociferans).
Burung berwarna abu-abu ini tampak biasa saja, tetapi ketika ia bersuara, seluruh hutan seperti berhenti sejenak. Suaranya bisa mencapai 116 desibel, hampir setara dengan sirine ambulans yang berbunyi tepat di samping telinga manusia.
Burung Kecil dengan Suara Raksasa
Screaming piha memiliki tubuh mungil, panjangnya hanya sekitar 25 sentimeter. Warna bulunya abu-abu polos, tanpa corak mencolok. Meski begitu, ia memiliki kemampuan vokal luar biasa. Saat musim kawin tiba, piha jantan akan berdiri di dahan tinggi dan memekik sekuat tenaga.
Suaranya menggema di antara pepohonan, terdengar puluhan meter jauhnya. Peneliti dari University of Massachusetts Amherst menemukan bahwa volume teriakannya bisa menjadi yang paling keras di antara semua burung di dunia (Podos et al., 2019).
Para ilmuwan menjelaskan bahwa screaming piha tidak hanya berteriak untuk pamer. Ia menggunakan suaranya untuk menarik perhatian betina dan menandai wilayah kekuasaan. Di hutan yang penuh dengan suara serangga, monyet, dan hewan lainnya, teriakan keras menjadi cara paling efektif untuk didengar.
Rahasia di Balik Suara Memekakkan
Penelitian menunjukkan bahwa screaming piha memiliki struktur tubuh yang unik. Bagian tenggorokannya memiliki otot-otot kuat yang mampu mengeluarkan udara dengan tekanan besar. Udara ini kemudian melewati rongga dada dan paruh, menciptakan efek resonansi atau gema alami. Hasilnya, suara kecil bisa terdengar sangat keras tanpa merusak pita suara burung tersebut.