APBD Pangandaran Cuma Sanggup Tangani Maksimal 50 Rutilahu Per Tahun

RADARPANGANDARAN.COM – Program Rumah Tidak Layak Huni alias Rutilahu di Kabupaten Pangandaran masih tersendat.

Di atas kertas, anggaran sudah disiapkan. Namun kenyataannya tidak semua bisa diwujudkan.

Kondisi ini membuat banyak warga yang membutuhkan perbaikan rumah harus kembali menunggu giliran.

Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa mencatat pada 2024 program Rutilahu dianggarkan untuk 50 unit.

Seluruhnya bersumber dari APBD Kabupaten Pangandaran. Target tahun 2025 pun sama: tetap 50 rumah.

Namun, harapan itu tidak sejalan dengan realisasi.

Tahun 2024 hanya 22 rumah yang berhasil diperbaiki.

Tahun 2025 malah merosot tajam, tinggal 5 unit saja.

Dilansir Radartasik.id, Kepala Dinas Sosial PMD Pangandaran Trisno menyebut minimnya realisasi berkaitan langsung dengan kemampuan keuangan daerah.

Dia menyampaikan anggaran hanya memungkinkan perbaikan 5 rumah pada 2025.

Trisno berharap 2026 bisa lebih baik.

Dia mengatakan bahwa target tetap 50 unit dan sudah disiapkan dalam anggaran murni.

Dia menambahkan mudah-mudahan tahun tersebut bisa terealisasi lebih maksimal.

Setiap unit Rutilahu dianggarkan Rp 20 juta dan diberikan langsung kepada penerima.

Biasanya masyarakat ikut bergotong royong.

Bentuknya tenaga atau bantuan material sederhana.

Kriteria penerima cukup ketat.

Rumah harus benar-benar tidak layak huni dan berada di atas tanah milik sendiri.

Pemohon juga wajib menunjukkan sertifikat kepemilikan.

Trisno menambahkan program Rutilahu tak hanya dikerjakan Dinsos.

Dinas Pekerjaan Umum juga punya porsi tersendiri.

Dinas PU Hanya Menangani Rumah Terdampak Bencana

Kabid Cipta Karya Dinas PU Pangandaran Dede Tatang menjelaskan bantuan Rutilahu di dinasnya hanya untuk rumah korban bencana.