RADAR PANGANDARAN.COM – Ikhlas adalah kunci utama dalam beribadah. Hanya dengan ikhlas, kita bisa mendekatkan diri kepada Allah dengan tulus, mengharapkan keridhaan-Nya semata.
Gus Baha, seorang ulama yang terkenal dengan ceramah-ceramahnya yang mendalam, memberikan nasihat tentang makna ikhlas dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut beliau, ikhlas bukan hanya sekadar tindakan spiritual, tetapi juga merupakan bentuk logika tertinggi yang dimiliki oleh manusia.
Dalam sebuah seminar di Yogyakarta, Gus Baha pernah ditanya seseorang, “Mengapa umat Islam disarankan untuk ikhlas?”
Gus Baha menjawab dengan sederhana, “Ikhlas adalah logika tertinggi manusia, karena dengan ikhlas kita berpikir objektif.”
Beliau kemudian memberikan contoh praktis, “Jika kamu memiliki uang satu juta rupiah dan kamu berikan kepada fakir miskin, namun merasa bahwa uang itu sepenuhnya milikmu, itu tidak rasional,” kata Gus Baha.
Menurut beliau, tidak rasional untuk mengklaim bahwa uang tersebut sepenuhnya milik kita, karena segala kemampuan yang kita gunakan untuk mencari rezeki pada dasarnya berasal dari Allah.
“Kamu bekerja dengan apa? Menggunakan tangan dan kaki, dan itu semua ciptaan Allah. Bagaimana mungkin kamu merasa bahwa uang itu sepenuhnya milikmu?” tegas Gus Baha.
Nasihat ini mengajak kita untuk merenungkan lebih dalam tentang konsep kepemilikan. Segala sesuatu yang kita miliki—tubuh, kekuatan, hingga rezeki—adalah anugerah dari Allah.
Kesadaran ini mengajarkan kita untuk tidak terlalu terikat pada harta benda, karena sejatinya semuanya adalah milik Allah.
