RADAR PANGANDARAN.COM – Kementerian Keuangan Israel mengumumkan bahwa defisit anggaran negara mencapai $2,34 miliar (sekitar Rp 36,57 triliun) pada September, seperti yang disampaikan pada Kamis, 9 Oktober 2024.
Menurut laporan dari Al-Quds Al-Arabi, tingginya defisit ini disebabkan oleh besarnya pengeluaran untuk mendanai pertempuran melawan Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) di Gaza dan Hizbullah di Lebanon.
Defisit anggaran ini mengalami peningkatan dalam 12 bulan hingga September, mencapai 8,5 persen dari PDB, naik dari 8,3 persen pada Agustus lalu.
Angka ini juga melampaui perkiraan defisit sebesar 6,6 persen untuk tahun 2024 secara keseluruhan. Biaya perang yang dimulai pada Oktober 2023 diperkirakan telah mencapai $27,35 miliar.
Bank Sentral Israel memperkirakan defisit akan turun menjadi 7,5 persen dari PDB pada akhir tahun.
Namun, para analis di Bursa Efek Tel Aviv memprediksi bahwa angka defisit ini akan terus meningkat setelah data terbaru bulan ini dirilis, terutama karena eskalasi konflik ke utara hingga Lebanon, yang melibatkan Hizbullah.
Selain itu, ada kekhawatiran bahwa ketegangan dengan Iran dapat berkembang menjadi perang regional.