“Setelah apa yang saya lakukan di lapangan, tidak ada yang bisa direplikasi. Ketika Anda berada di puncak, terbiasa dengan level tertentu, pikiran Anda bingung ketika berhenti,” ujarnya.
Nesta juga mengatakan dirinya mengamati gaya Xabi Alonso di Leverkusen dan merasa sangat senang bekerja kembali dengan Galliani yang menyediakan fasilitas latihan seperti AC Milan di masa lalu.
“Saya mengikuti lawan dan memilih beberapa tim yang menurut saya menarik. Musim lalu, saya mengikuti Bayer Leverkusen. Xabi Alonso menawarkan sepak bola level tinggi tanpa henti. Luar biasa. Atalanta juga tampil sangat baik di Final Liga Europa,” tuturnya.
“Bekerja dengan Adriano Galliani lagi adalah kesenangan seperti biasanya. Anda bisa melihat jejak tangannya di sini di Monza. Kami tidak kekurangan apa pun. Fasilitas pelatihan sangat baik, dan semuanya bergaya Berlusconi,” pungkas Nesta.
Page: 1 2
RADAR PANGANDARAN.COM - Dalam salah satu kajiannya, Gus Baha mengungkapkan hakikat tauhid dalam kehidupan sehari-hari.…
JAKARTA, RADARPANGANDARAN.COM - Stadion Utama Gelora Bung Karno atau SUGBK tak jadi digunakan untuk kualifikasi…
RADARPANGANDARAN.COM - Kota Tasikmalaya kembali menjadi sorotan setelah kasus Mak Jenab (80), seorang lansia yang…
RADARPANGANDARAN.COM - PT BCA Finance buka lowongan pekerjaan terbaru pada September 2024. PT BCA Finance…
RADAR PANGANDARAN.COM – Bursa Sajadah, retail perlengkapan muslim terbesar dan terlengkap di Indonesia, menawarkan diskon…
RADARPANGANDARAN.COM— Pelaku pembunuhan wanita dalam karung diciduk di Pasuruan Jawa Timur saat tidur di rumah…
This website uses cookies.