“Misalnya, orang menonton konser pornografi yang mempertontonkan aurat. Kalau masuknya pakai tiket, dia disebut penonton yang baik. Tapi kalau masuk tanpa tiket, dia disebut penonton buruk,” ujarnya.
“Padahal menurut Allah, keduanya sama buruknya, karena keduanya menonton konser yang tidak sesuai dengan ajaran agama,” jelas Gus Baha.
Dalam situasi ini, seorang penonton yang membayar tiket dianggap sebagai orang baik, sementara yang tidak membayar tiket dianggap buruk.
Namun, dari sudut pandang Allah, keduanya terlibat dalam perbuatan yang salah karena menonton acara yang bertentangan dengan syariat.
Nasihat Gus Baha mengingatkan kita bahwa salah satu tanda–tanda kiamat adalah hilangnya ilmu agama di masyarakat.
Orang-orang akan semakin sulit membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Mereka akan merasa bahwa tindakan mereka benar hanya karena telah mengikuti aturan-aturan teknis, sementara nilai-nilai agama yang mendasar diabaikan.
Akibatnya, mereka tidak menyadari dampak dari perbuatan mereka di mata Allah.
Yang paling dikhawatirkan oleh Gus Baha adalah ketika keburukan dianggap sebagai sesuatu yang wajar atau bahkan baik.
RADAR PANGANDARAN.COM - Pemilih laki-laki lebih banyak setelah KPU kota Tasikmalaya menetapkan DPT untuk pilkada…
JAKARTA, RADARPANGANDARAN.COM - Permohonan kewarganegaraan Mees Hilgers dan Eliano Reijnders resmi disahkan DPR RI pada…
JAKARTA, RADARPANGANDARAN.COM - Peringkat Timnas Indonesia di FIFA terus mengalami peningkatan. Per hari Kamis 19…
JAKARTA, RADARPANGANDARAN.COM - Kesempatan bagi Anda yang ingin berkarir sambil berkontribusi untuk negara. Sebanyak 14…
BANDUNG, RADARPANGANDARAN.COM - Ada yang menarik pada laga Persib vs Port FC di Stadion Si…
RADAR PANGANDARAN.COM – Kiper Arsenal, David Raya, mengungkapkan rahasia di balik keberhasilannya menggagalkan penalti Mateo…
This website uses cookies.