“Yang tidak boleh dilakukan adalah menjadi tim yang tidak kompak. Ada kesulitan bermain melawan tim-tim ini, dan dibutuhkan kualitas permainan yang sangat tinggi untuk bisa unggul,” tambahnya.
“Menurut saya, tidak ada yang namanya terlalu sering bermain. Kita hanya perlu siap untuk bermain banyak. Kita juga harus memberi kesempatan kepada pemain cadangan untuk bermain, agar semua bisa berkembang,” sarannya.
“Namun, ketika hasilnya tidak sesuai harapan, orang-orang menyalahkan pilihan (pelatih), menyalahkan pemain cadangan, dan hal ini tidak mendukung perkembangan. Jika kita terus membuat alasan seperti ini, artinya kita hanya terjebak dalam alibi,” tuturnya.
“Kita bisa sering bermain dan tetap memainkan sepak bola yang berkualitas tinggi, tentu saja dengan mempertimbangkan kekuatan lawan juga,” pungkasnya.
Apa yang dikatakan Spalletti memang ada benarnya, karena menurut analisa Matteo Pinci, setengah dari menit bermain sebuah tim hanya dibebankan pada rata-rata 8 pemain saja.
Mereka bahkan harus bermain setiap 4 setengah hari, ditambah dengan perjalanan: lebih banyak laga tandang dan juga tur lintas benua di musim panas.