“Bagi saya, ini adalah kesempatan yang benar-benar unik, mengingat di sini saya memulai karier saya karena pada tahun 1981 saya mengikuti kursus pertama sebagai direktur olahraga, dengan profesor Allodi yang saat itu membuka pelatihan bagi para lulusan, untuk menyesuaikan para manajer Serie A dan B pada masa itu, mereka yang membentuk pergerakan sepak bola pada tahun-tahun tersebut,” lanjutnya.
“Itu adalah pengalaman yang luar biasa, dan saya masih berhubungan dengan teman-teman dan tokoh-tokoh dari masa tersebut,” tambahnya.
“Dan kemudian Nereo Rocco, bahkan ketika saya pergi melihat latihan di Milanello, dengan bersepeda. Saya mulai menjadi direktur ketika masih ada tokoh-tokoh seperti Brera dan Zanetti,” ujarnya.
“Rahasia saya adalah mendengarkan orang lain, dengan begitu saya belajar profesi dan bahasa sepak bola, serta cara bergerak di dunia yang tampaknya mudah, tetapi sebenarnya tidak ada budaya kekalahan,” paparnya.
Namun, meskipun sepak bola kadang-kadang sangat kejam, Beppe Marotta mengakui bahwa ia sangat mencintainya dan selalu mencari tantangan baru.
Ia juga merasa puas dengan apa yang telah dicapainya dan berterima kasih kepada semua orang yang telah memberinya kesempatan untuk mencapai kesuksesan.
RADAR PANGANDARAN.COM – Pemecatan Daniele De Rossi oleh AS Roma dikabarkan terjadi karena masalah yang…
RADAR PANGANDARAN.COM – Fans AS Roma dikabarkan tidak menerima pemecatan Daniele De Rossi dan berencana…
JAKARTA, RADARPANGANDARAN.COM - Perusahaan yang membawahi Alfamart dan Alfamidi yakni Alfa Group buka lowongan kerja…
RADAR PANGANDARAN.COM – Situasi AC Milan semakin rumit menjelang derby melawan Inter Milan, dengan adanya…
JAKARTA, RADARPANGANDARAN.COM - Rekrutmen Perwira Prajurit Karier TNI 2024 resmi dibuka. Jadwal penerimaan akan dimulai…
JAKARTA, RADARPANGANDARAN.COM - Ada puluhan posisi lowongan kerja di PT Surveyor Indonesia. Nah, hal ini…
This website uses cookies.