RADAR PANGANDARAN.COM – Salah satu kajian Gus Baha membahas hal-hal yang berkaitan dengan tawa dan tangis.
Beliau mengingatkan jamaah yang hadir kala itu bahwa Allah berkuasa membuat seseorang tertawa atau menangis, terlepas dari situasi hidupnya.
Banyak dari kita mungkin sedang menghadapi kesulitan, masalah finansial, atau merasa terjebak dalam tekanan hidup.
Namun, di tengah kesumpekan tersebut, seseorang masih bisa tersenyum, bahkan tertawa lepas. Mengapa demikian?
Sebagaimana disampaikan dalam ceramah Gus Baha, sifat Allah-lah yang mengatur perasaan kita. Gus Baha mengutip ayat dalam Al-Qur’an:
Wa annahụ huwa aḍ-ḥaka wa abka,
“Dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis.” (QS An-Najm, ayat 43)
“Allah itu Adh-haka, Dzat yang memberi orang kemampuan untuk tersenyum. Wa Abka, Dzat yang memberi orang kemampuan untuk menangis. Dan sifat Allah Ta’ala pasti terjadi, dan kita adalah objeknya,” ucap Gus Baha.
Artinya, perasaan kita, baik bahagia maupun sedih, pada dasarnya berada dalam kendali-Nya. Allah Berkuasa atas Segala Perasaan.
Contoh yang diberikan dalam ceramah Gus Baha ini sangat sederhana namun menyentuh. “Banyak orang yang sumpek, hutangnya banyak, istri tidak percaya, tetangga tidak percaya, tapi tetap bisa tertawa keras-keras, karena Allah Adh-haka, Dzat yang memberi senyum,” tambahnya.