Nabi menasihati Mu’adz bahwa sebagai imam, ia harus menyesuaikan panjangnya bacaan dengan kondisi makmumnya. Apalagi jika ada makmum yang bekerja dengan pekerjaan fisik seperti petani.
Dari kisah ini, pesan bijak Gus Baha menekankan bahwa menjadi imam bukan soal membaca surat panjang, melainkan bagaimana memudahkan orang lain dalam beribadah.
Ceramah Gus Baha ini mengingatkan kita bahwa Allah menciptakan aturan agama dengan penuh hikmah dan kasih sayang, serta selalu memperhatikan kondisi dan kemampuan manusia. Oleh karena itu, jangan sampai ada kesalahpahaman bahwa Islam itu berat untuk dijalankan.
Nasehat Gus Baha menjelaskan bahwa esensi ajaran Islam adalah kemudahan dan keseimbangan, bukan kesulitan atau beban.
Ajaran Islam selaras dengan fitrah manusia dan memperhatikan kebutuhan sehari-hari, baik dalam bekerja, beribadah, maupun berinteraksi dengan sesama.
Islam adalah agama yang memberikan kemudahan dan rahmat bagi semua, baik dalam hal ibadah, muamalah, maupun aspek kehidupan lainnya.
Semoga kita bisa menjalankan agama ini sesuai dengan tuntunan Allah dan contoh Rasul-Nya.
Page: 1 2
RADARPANGANDARAN.COM - Kesibukan sering kali menjadi alasan utama seseorang tidak berolahraga. Padahal, tubuh manusia diciptakan…
RADARPANGANDARAN.COM - Banyak orang masih bingung memilih antara minum matcha atau kopi untuk memulai hari.…
RADARPANGANDARAN.COM - Rabies masih menjadi salah satu penyakit mematikan yang kerap terabaikan. Banyak orang beranggapan…
RADARPANGANDARAN.COM - Bangsa Jepang dikenal di seluruh dunia sebagai bangsa yang disiplin dan menjunjung tinggi…
RADARPANGANDARAN.COM - Kesehatan pembuluh darah sangat penting untuk mencegah berbagai penyakit serius seperti hipertensi, stroke,…
RADARPANGANDARAN.COM- Dalam menjaga kesehatan ginjal sering kali baru disadari ketika fungsi organ vital ini sudah…
This website uses cookies.