Barokah Hidup Itu Ketika Kita Bisa Taubat! Simak Selengkapnya dalam Ceramah Gus Baha

    “Di itu banyak, maaf, banyak maling yang anaknya sholeh. Karena mereka tetap menasihati anaknya begini, ‘Sudahlah, Nak, cukup Bapak saja yang mengalami ini, kamu jangan.’ Bapak sudah menjalani ini, tapi kamu jangan,” jelas .

    Meskipun terjerumus dalam kesalahan di masa lalu, kebanyakan orang tua tidak ingin mengikutinya mengikuti jejak buruk mereka. Yang menarik, orang tua justru berharap anak-anaknya menjadi pribadi yang lebih baik dari dirinya.

    “Banyak di orang yang tidak bisa membaca Al-Qur’an, tapi anaknya hafizh. Karena setiap hutang itu tidak diwariskan. ‘Sudah Nak, biar Bapak saja yang bodoh, kamu jangan,’” lanjut .

    juga menambahkan contoh lain yang sering terjadi di masyarakat kita. “ seperti ini akan terus diwariskan. Banyak orang yang tidak tamat SD, tapi anaknya jadi dosen. Tidak tamat SMP, tapi anaknya jadi dekan,” terangnya.

    dari ini mengajarkan kita bahwa kekurangan seseorang tidak mematikan harapannya untuk memiliki generasi penerus yang memiliki kelebihan yang tidak dimilikinya.

    Setiap orang tua pasti menginginkan bagi anak-anaknya, meskipun tersebut hanya berupa harapan. Mereka berharap kebaikan itu bisa terwujud dalam kehidupan anak-anaknya, sementara keburukan cukup berhenti pada dirinya.