RADAR PANGANDARAN.COM – Gus Baha pernah menyampaikan pentingnya melatih diri agar dalam beribadah atau melakukan amal saleh, tidak bergantung pada pujian atau penghormatan dari manusia.
Baginya, mengharap ridho Allah adalah satu-satunya tujuan yang harus dijaga agar tetap ikhlas.
Nasehat Gus Baha ini mengajarkan kita untuk selalu meluruskan niat setiap kali hendak melakukan amal saleh.
Beliau berbagi pengalaman pribadinya dengan anaknya. “Anak saya itu masih SD kelas 1 yang laki-laki, biasanya saya ajak bahas soal mati. Ya biasa saja. Meski masih SD, saya ajak bahas kematian,” ujar Gus Baha.
Beliau menambahkan, “Nanti kalau Bapakmu meninggal, tetap senang Quran ya, jangan senang dihormati orang,” katanya berpesan. Menurut Gus Baha, kecintaan terhadap Al-Quran harus murni, tanpa pengaruh penghargaan manusia, agar tidak menggantungkan kebahagiaan atau semangat beribadah pada apresiasi yang sifatnya sementara.
“Sering saya ajak pergi sendiri naik bis, karena saya latih. Jangan sampai senangnya pada Al-Quran karena biasa dihormati orang. Nanti bahaya. Penghormatan orang itu tidak menentu, kadang ada, kadang tidak. Jadi saya latih,” tambah Gus Baha.