Pesan bijak Gus Baha ini mengingatkan kita bahwa penghormatan dari orang lain adalah sesuatu yang tidak pasti dan tidak abadi.
Oleh karena itu, kita harus melatih diri untuk berpegang teguh pada keikhlasan dalam beribadah.
“Saya sendiri pun melatih diri, jangan sampai saya hafal Al-Quran karena mengharap dihormati orang,” ungkap Gus Baha.
Dalam kajiannya, beliau menjelaskan bahwa jika motivasi kita dalam beribadah adalah pujian atau ingin dihormati, maka kita akan mudah kecewa dan putus asa saat tidak mendapatkannya.
Melalui ceramah ini, Gus Baha menyampaikan pesan untuk memurnikan niat agar kita tidak bergantung pada hal-hal tertentu, melainkan semata-mata mengharap ridho Allah SWT.
“Nanti saya kecewa, nanti saya putus asa. Jadi saya latih sering hidup sendiri. Biar apa? Biar tidak terbiasa bergantung pada penghormatan,” terangnya.
Poin penting dari ceramah Gus Baha ini adalah panduan agar dalam beribadah dan beramal saleh, kita senantiasa ikhlas.
Keikhlasan adalah kunci untuk menjaga keteguhan hati. Pesan ini sangat relevan diterapkan dalam kehidupan modern, di mana sering kali kita terjebak dalam mencari pujian dan penghormatan atas kebaikan yang kita lakukan.