Ceramah Gus Baha tentang Melatih Diri untuk Mensyukuri Apa yang Kita Punya

    Akhirnya, pria itu menyadari makna dari ucapan Rasulullah, dan setiap bertemu orang lain, dia selalu berkata, “Alhamdulillah, saya masih punya sandal.”

    Dari kisah ini, menyampaikan pelajaran dari Rasulullah bahwa syukur bukan hanya tentang hal-hal besar seperti kekayaan atau prestasi. Justru, syukur yang sejati adalah menghargai hal-hal kecil yang mungkin tampak sepele.

    “Jadi dulu itu sahabat dilatih bersyukur sampai begitu. Sekarang banyak orang yang lupa pada nikmatnya,” tambah Gus Baha.

    Beliau juga mengingatkan tentang pentingnya melatih diri untuk menghargai dengan benar.

    “Melatih ya dengan kebenaran. Misalnya mengajar begini: ‘Alhamdulillah bisa mensyariatkan hukum Allah’. Nggak perlu bangga dengan yang banyak,” ujar Gus Baha.

    ini mengajarkan kita untuk selalu bersyukur atas yang kita terima, sekecil apa pun itu.

    Hal ini menunjukkan bahwa atas bukan diukur dari banyaknya pengakuan atau dari manusia, melainkan dari rasa syukur kepada Allah SWT.

    Gus Baha juga menambahkan, bahwa jika seseorang hanya merasa puas dengan pengakuan dari orang lain, berarti dia terbiasa mengonversi nikmat dengan makhluk. “Yang baik itu ketika diberi nikmat kita memuji Allah SWT,” tandasnya.