Media Prancis tersebut melaporkan bahwa Durov sering membagikan gaya hidup sehat di media sosial, dengan menjauhi kopi, alkohol, daging, produk susu, serta obat-obatan.
Ia juga rutin melakukan meditasi dan mandi es, seperti kebiasaan pertapa di masa lampau.
Pada tahun 2017, Durov memindahkan markas Telegram ke Dubai, dengan alasan pembebasan pajak sebagai motivasi utama.
Namun, rumor beredar bahwa kepindahannya ke UEA terkait penolakannya memberikan informasi pribadi pengguna Telegram kepada pemerintah Rusia.
Selain memiliki kewarganegaraan Rusia, Durov juga memegang kewarganegaraan UEA, Prancis, serta Saint Kitts dan Nevis.
Dalam wawancara langka dengan Financial Times pada Maret lalu, Durov mengungkapkan bahwa Telegram, yang sepenuhnya dimiliki olehnya, telah dinilai lebih dari $30 miliar oleh calon investor.
Namun, ia menolak untuk menjual platform tersebut dan lebih memilih mempertimbangkan penawaran umum perdana di masa depan.