Gus Baha Minta Jangan Mudah Menghakimi: Setiap Orang Punya Peluang untuk Berubah

    “Jadi, tidak bisa kamu bilang, ‘Apa gunanya ngaji kalau kelakuannya masih begitu?’ Jangan begitu!” jelas .

    Poin utama dari penjelasan ini adalah bahwa proses belajar dan tetap memiliki nilai, meskipun seseorang belum sempurna.

    Melalui nasihat , kita diajak memahami bahwa Allah dapat memberikan atau kemurkaan-Nya kepada siapa saja, kapan saja, dan dalam keadaan apapun.

    juga mengingatkan tentang kisah Sunan Kalijaga, yang pernah melakukan tindakan mencuri namun akhirnya menjadi seorang wali.

    Ini menunjukkan bahwa kita tidak dapat menilai seseorang hanya dari tindakan yang mereka lakukan saat ini.

    “Kita tidak pernah tahu, Allah meletakkan -Nya di mana, dan meletakkan kemurkaan-Nya di mana,” ujar .

    Sebagai manusia, sebaiknya kita fokus memperbaiki diri dan terus beribadah dengan niat yang tulus, karena hasilnya akan tampak pada waktunya.

    Tema dalam ini sangat menarik, beliau menjelaskan bahwa bahkan orang fasik sekalipun masih memiliki potensi untuk dimaafkan oleh Allah, sebagaimana mereka juga memiliki kemungkinan untuk disiksa oleh-Nya. Allah memiliki cara dan kehendak-Nya sendiri dalam menilai hamba-Nya.