Gus Baha juga mengingatkan tentang kisah Sunan Kalijaga, yang pernah melakukan tindakan mencuri namun akhirnya menjadi seorang wali.
Ini menunjukkan bahwa kita tidak dapat menilai seseorang hanya dari tindakan yang mereka lakukan saat ini.
“Kita tidak pernah tahu, Allah meletakkan ridho-Nya di mana, dan meletakkan kemurkaan-Nya di mana,” ujar Gus Baha.
Sebagai manusia, sebaiknya kita fokus memperbaiki diri dan terus beribadah dengan niat yang tulus, karena hasilnya akan tampak pada waktunya.
Tema dalam kajian Gus Baha ini sangat menarik, beliau menjelaskan bahwa bahkan orang fasik sekalipun masih memiliki potensi untuk dimaafkan oleh Allah, sebagaimana mereka juga memiliki kemungkinan untuk disiksa oleh-Nya. Allah memiliki cara dan kehendak-Nya sendiri dalam menilai hamba-Nya.
Ceramah Gus Baha ini mengingatkan kita untuk tidak sombong dan terlalu cepat menghakimi orang lain.
Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk bertaubat, berubah, dan mendapatkan ridho Allah.
Pesan dari Gus Baha mengajarkan bahwa kita seharusnya berprasangka baik, bersabar, dan fokus memperbaiki diri sendiri daripada sibuk menilai kekurangan orang lain.