Ia menjelaskan bahwa kontrak ini merupakan bagian dari strategi Rusia untuk memperluas jangkauan teknologi militernya di pasar internasional, termasuk ekspor pesawat Su-57, yang disebut sebagai salah satu jet tempur paling canggih di dunia.
Mikheyev juga menegaskan bahwa kepercayaan mitra internasional terhadap senjata Rusia adalah kunci sukses ekspor Su-57.
Indonesia Sebagai Kandidat Pembeli
Indonesia telah menunjukkan ketertarikannya pada senjata Rusia setelah mulai mengurangi ketergantungan pada persenjataan AS.
Kondisi ini membuka peluang bagi Rusia untuk menawarkan Su-57 kepada Indonesia, yang bisa menjadi kekuatan udara strategis di kawasan Asia Tenggara.
Kandidat Lain: Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Aljazair
Uni Emirat Arab (UEA): UEA pernah mengajukan pembelian jet tempur F-35 dari AS, tetapi permintaan tersebut ditolak.
Perubahan situasi politik di AS, termasuk kemungkinan kembalinya Donald Trump sebagai presiden, bisa memengaruhi keputusan UEA untuk membeli Su-57.
Sedangkan Arab Saudi mencari diversifikasi pemasok senjata di tengah keterlambatan AS dalam pengiriman senjata canggih, menjadikannya salah satu kandidat kuat pembeli Su-57.