Gus Baha juga mengutip ayat Al-Qur’an yang berbunyi, “fażkurū ālā`allāhi la’allakum tufliḥụn” yang artinya, “Maka ingatlah akan nikmat-nikmat Allah agar kamu beruntung” (QS Al-A’raf, ayat 69).
Dengan mengingat nikmat Allah, kita bisa lebih fokus pada kebaikan yang telah dilimpahkan dalam hidup kita, sejalan dengan ajaran Islam yang mengajarkan kita untuk selalu bersyukur.
“Kita baru mengalami pandemi sejak pertengahan Maret. Kalau dibandingkan dengan bertahun-tahun hidup sehat, masih belum seimbang. Jadi, ingat saja sisi nikmatnya,” tambah Gus Baha.
Jika kita bandingkan kondisi saat ini dengan nikmat yang telah kita rasakan sepanjang hidup, sebenarnya tidak sebanding.
Contohnya, selama pandemi kemarin, kita diuji dengan penyakit. Namun, jika kita ingat bahwa Allah telah memberikan kesehatan dan kebahagiaan bertahun-tahun sebelumnya, ujian tersebut terasa lebih ringan.
Gus Baha juga mengingatkan bahwa hidup ini adalah tentang hubungan kita dengan Allah dan dengan sesama. Sebaiknya kita lebih banyak mengingat sisi nikmat yang Allah berikan, karena itulah kunci untuk menemukan kebahagiaan dan keberuntungan sejati. “Harus lebih mengingat sisi-sisi nikmat yang dikasih Allah, itu jauh lebih besar,” tutur Gus Baha.