“Orang yang malam-malam pergi dugem, misalnya, menari-nari dengan yang cantik-cantik sambil berhibur. Mungkin ia merasakan kenikmatan, karena secara naluriah itu memang nikmat bagi lelaki. Semua manusia memiliki nafsu,” jelasnya.
Namun, Gus Baha menambahkan bahwa Islam menawarkan solusi halal yang diajarkan oleh Nabi Muhammad untuk memenuhi naluri tersebut dengan cara yang lebih baik dan penuh berkah, yaitu melalui pernikahan.
Pesan bijak Gus Baha ini mengajak kita untuk mengganti kenikmatan duniawi yang dilarang dengan kenikmatan yang halal, yaitu melalui ibadah dan menikmati hal-hal yang diizinkan dalam Islam.
“Apa kata Nabi? Resepnya kata Nabi itu gampang. Kamu harus senang beribadah, senang menikmati hal-hal yang diperbolehkan oleh Allah, seperti hubungan suami istri yang halal,” tuturnya.
Kajian Gus Baha ini menggambarkan bahwa Islam menyediakan solusi yang harmonis dan tidak memaksa seseorang untuk sepenuhnya menahan naluri atau hasratnya.
Dengan cara yang bijak, Islam mengarahkan agar naluri tersebut disalurkan pada jalan yang benar dan halal, seperti melalui hubungan suami istri dalam ikatan pernikahan yang sah.