RADAR PANGANDARAN.COM – Suatu waktu, Gus Baha membahas tema penting tentang bagaimana cara beragama yang benar.
Beliau menjelaskan bahwa agama harus dijalankan sesuai dengan riwayat dan sanad yang jelas, bukan berdasarkan pikiran atau interpretasi pribadi.
Pesan ini menjadi pengingat betapa pentingnya mengikuti tuntunan Rasulullah dan ulama terdahulu dalam menjalankan agama.
Gus Baha menegaskan, “Kamu nggak boleh beragama dengan pikiran sendiri, nggak boleh!” Ini menunjukkan bahwa dalam menjalankan agama, kita tidak bisa hanya mengandalkan logika pribadi tanpa mengikuti ajaran yang bersumber dari riwayat atau sanad yang sahih. Kita juga tidak boleh membuat aturan sendiri dalam mendekatkan diri kepada Allah tanpa dasar yang benar.
Dalam ceramahnya, Gus Baha juga menyinggung tentang beberapa orang yang mencoba beragama dengan logika yang keliru.
Misalnya, ada yang berpendapat, “Saya nggak perlu shalat, Allah kan nggak butuh ibadah kita!” Gus Baha menanggapi dengan tegas, “Mengerti bahwa Allah tidak butuh kita, kok dijadikan kebanggaan?!”
Pemikiran semacam ini, menurut Gus Baha, sangat keliru. Memang benar Allah tidak membutuhkan kita, tetapi kitalah yang sangat membutuhkan Allah. Shalat adalah salah satu bentuk ekspresi kebutuhan kita kepada-Nya.