Masjid Quba, Masjid Pertama Rasulullah Saat Hijrah ke Madinah

RADARPANGANDARAN.COM - Di selatan Kota Madinah, sekitar 5 kilometer dari Masjid Nabawi, berdiri megah sebuah masjid yang penuh sejarah dan keberkahan, yaitu Masjid Quba. Masjid ini bukan sekadar bangunan ibadah, melainkan monumen awal perkembangan peradaban Islam. Di tempat ini Rasulullah Muhammad SAW, pertama kali membangun masjid ketika hijrah dari Makkah menuju Madinah pada tahun 622 Masehi. Dengan usia lebih dari 14 abad, Masjid Quba menjadi saksi perjalanan Rasulullah bersama para sahabat dalam membangun fondasi masyarakat Islam. Tidak heran jika masjid ini mendapat kedudukan istimewa dalam sejarah dan menjadi tujuan ziarah utama jutaan umat Muslim setiap tahun. Ketika Rasulullah hijrah dari Makkah, beliau singgah di Desa Quba yang kala itu berada di pinggiran Madinah. Dalam perjalanannya yang penuh tantangan itu, Rasulullah memilih untuk mendirikan masjid pertama sebagai pusat ibadah sekaligus simbol persatuan umat Islam. Rasulullah meletakkan batu pertama pembangunan Masjid Quba dengan tangan beliau sendiri dan dibantu oleh para sahabat. Para sahabat kemudian menyusun batu tersebut satu per satu. Masjid ini kemudian benar-benar berdiri di atas fondasi kebersamaan dan keikhlasan. Masjid Quba Dibangun atas Dasar Ketakwaan Sejak awal, Masjid ini dibangun atas dasar takwa kepada Allah, bukan untuk kebanggaan duniawi atau kepentingan pribadi. Hal ini yang kemudian meneguhkan kedudukan masjid ini dalam sejarah Islam. Masjid yang disebut dalam Al-Qur’an Keutamaan Masjid Quba tidak hanya tercatat dalam sejarah, tetapi juga disebut langsung dalam Al- Qur’an. Allah SWT berfirman dalam Surah At-Taubah ayat 108: “Sungguh, masjid yang didirikan atas dasar takwa sejak hari pertama adalah lebih pantas engkau melaksanakan shalat di dalamnya. Di dalamnya terdapat orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih.” Ayat ini menjadi bukti bahwa Masjid ini adalah tempat suci yang keberkahannya dijamin oleh Allah SWT. Rasulullah memberikan kabar gembira bagi siapa pun yang beribadah di Masjid Quba. Dalam hadis riwayat Ibnu Majah, Rasulullah bersabda: “Barang siapa berwudhu di rumahnya lalu datang ke Masjid Quba dan shalat dua rakaat, maka pahalanya seperti pahala umrah.” Jadi Tujuan Kunjungan Jemaah Haji dan Umrah Masjid Quba selalu ramai dikunjungi jamaah haji dan umrah. Setiap tahun, jutaan Muslim dari berbagai penjuru dunia menyempatkan diri untuk berwudhu, melaksanakan shalat sunnah dua rakaat, dan memohon keberkahan. Perkembangan dan Renovasi Masjid Seiring perjalanan waktu. Masjid Quba mengalami beberapa kali renovasi dan perluasan. Pada masa Khalifah Utsman bin Affan, masjid ini diperluas untuk menampung lebih banyak jamaah. Renovasi besar-besaran juga dilakukan oleh berbagai khalifah setelahnya, termasuk pada masa Dinasti Umayyah, Abbasiyah, hingga pemerintahan modern Kerajaan Arab Saudi. Kini Masjid dengan ornamen khas itu berdiri megah dengan arsitektur khas Islam, lengkap dengan menara-menara tinggi, kubah besar, dan halaman luas. Meskipun tampil modern, masjid ini tetap mempertahankan nilai sejarah dan spiritual yang mengakar sejak masa Rasulullah. Bagi jamaah haji dan umrah, berkunjung ke Masjid yang penuh dengan sejarah ini adalah pengalaman spiritual yang istimewa. Tidak hanya untuk mendapatkan pahala yang besar, tetapi juga untuk merenungkan sejarah perjuangan Rasulullah. Masjid Quba Simbol Penting Bagi Warga Madinah Masjid ini juga menjadi simbol penting bagi warga Madinah, karena Rasulullah sering mengunjungi Masjid Quba setiap hari Sabtu, untuk melaksanakan shalat di dalamnya. Tradisi ini kemudian dilestarikan oleh masyarakat hingga kini. Pesan Spiritual dari Masjid Quba Masjid Quba bukan hanya bangunan megah, tetapi juga pengingat abadi tentang pentingnya takwa sebagai fondasi kehidupan umat Islam. Ia mengajarkan bahwa setiap langkah dalam membangun peradaban harus berlandaskan keimanan, keikhlasan, dan kebersihan hati. Keistimewaan Masjid Quba juga menjadi motivasi bagi umat Islam agar senantiasa menjaga masjid sebagai pusat ibadah, dakwah, dan persatuan. Rasulullah dan para sahabat membangun masjid ini sebagai simbol keabadian, sebagai masjid pertama dalam sejarah Islam ketika hijrah ke Madinah. Al-Qur’an menyebut masjid ini sebagai masjid yang didirikan atas dasar takwa. Masjid ini menjadi simbol abadi keteguhan iman dan persatuan umat Islam. Keutamaannya begitu besar, hingga siapa pun yang berwudhu lalu melaksanakan shalat dua rakaat di dalamnya akan mendapat pahala setara dengan umrah. Umat Islam di seluruh dunia selalu merindukan Masjid yang berwarna dominan putih ini, baik untuk beribadah maupun mengunjungi jejak sejarah perjuangan Rasulullah. Dengan berdiri di halaman Masjid Quba, seorang Muslim dapat merasakan jejak perjuangan Rasulullah dan para sahabat. Masjid ini juga dapat mengingatkan kita bahwa takwa adalah fondasi utama kehidupan dan peradaban yang diridhai Allah SWT.