Mensyukuri Nikmat Allah yang Terlupakan, Simak Selengkapnya dalam Ceramah Gus Baha

    mencontohkan hal-hal yang kita anggap biasa, seperti berjalan di atas yang stabil.

    “Misalnya, kamu bisa lewat sampai saya. Kamu mungkin anggap biasa saja. Coba kalau ngalami likuifaksi, tahu-tahu bumi ini ambles. Bisa ngelewati yang likuifaksi itu luar biasa,” jelas .

    Beliau mengajak kita membayangkan bagaimana jika harus mengalami bencana seperti likuifaksi, peristiwa saat bumi tiba-tiba ambles.

    Orang yang pernah mengalaminya pasti menyadari betapa nikmatnya bisa menginjak bumi yang kokoh.

    “Tanyakan orang yang pernah ngalami likuifaksi di Sulawesi, itu melihat bumi bisa diinjak (dan) nggak ambles itu luar biasa,” ungkapnya.

    lalu memberikan contoh lain yang berhubungan dengan yang begitu besar.

    “Seperti tidur ya biasa saja. Coba kalau ada gempa, (merasakan) bumi tenang itu sudah yang luar biasa,” terang beliau.

    Ceramah ini mengajak kita agar melihat musibah sebagai motivasi untuk mengingat dan menyadari betapa besarnya .

    “Masa kamu mengakui (Allah), (harus) nunggu digituin (maksudnya diuji dengan gempa, likuifaksi, dan bencana lainnya),” ucap Gus Baha.