Menyampaikan Kebaikan dengan Ceria, Simak Pesan Bijak Gus Baha

    Nasehat Gus Baha, menyampaikan Kebaikan dengan ceria. Foto: Tangkapan layar instagram
    Nasehat Gus Baha, menyampaikan Kebaikan dengan ceria. Foto: Tangkapan layar instagram

    RADAR .COM – Ciri khas ceramah adalah sering diselingi dengan humor atau guyonan.

    Dalam salah satu kajiannya, beliau pernah membahas hal ini:

    “Saya itu ngaji di mana-mana guyon, karena bapak saya suka guyon, mbah Moen ( – red) juga suka guyon. Alasannya, bapak dulu sederhana, orang sudah mencari dengan maksiat. Maka, agama ini harus membawa sosial,” ucap .

    Banyak orang mencari di tempat yang tidak semestinya, bahkan melalui hal-hal yang bertentangan dengan ajaran agama.

    Oleh karena itu, menurut , kebaikan harus disampaikan dengan keceriaan.

    “Membawa keceriaan hati orang itu penting, supaya mereka senang dengan kebaikan. Karena banyak yang sudah senang dengan maksiat,” lanjutnya.

    Nasihat ini menggambarkan pentingnya menghadirkan kebaikan dengan cara yang menyenangkan, sehingga orang tertarik untuk melakukannya.

    Ketika kebaikan hadir dengan senyuman, hati manusia akan lebih terbuka untuk menerima nilai-nilai yang diajarkan.

    Gus Baha juga mengingatkan agar agama tidak dianggap sebagai sumber masalah.

    “Sekarang ini, agama dibawa oleh orang-orang yang tidak menyenangkan. Ngaji datang sudah cemberut, ada muridnya salah duduk, marah. Salah posisi meja, marah. Akhirnya orang-orang mikir, ‘Daripada ngaji dimarahin terus, mendingan nggak usah’,” tutur Gus Baha yang diakhiri dengan guyonan.