RADAR PANGANDARAN.COM – Ciri khas ceramah Gus Baha adalah sering diselingi dengan humor atau guyonan.
Dalam salah satu kajiannya, beliau pernah membahas hal ini:
“Saya itu ngaji di mana-mana guyon, karena bapak saya suka guyon, mbah Moen (Guru Gus Baha – red) juga suka guyon. Alasannya, bapak dulu sederhana, orang sudah mencari hiburan dengan maksiat. Maka, agama ini harus membawa keceriaan sosial,” ucap Gus Baha.
Banyak orang mencari hiburan di tempat yang tidak semestinya, bahkan melalui hal-hal yang bertentangan dengan ajaran agama.
Oleh karena itu, menurut Gus Baha, kebaikan harus disampaikan dengan keceriaan.
“Membawa keceriaan hati orang itu penting, supaya mereka senang dengan kebaikan. Karena banyak yang sudah senang dengan maksiat,” lanjutnya.
Nasihat Gus Baha ini menggambarkan pentingnya menghadirkan kebaikan dengan cara yang menyenangkan, sehingga orang tertarik untuk melakukannya.
Ketika kebaikan hadir dengan senyuman, hati manusia akan lebih terbuka untuk menerima nilai-nilai yang diajarkan.
Gus Baha juga mengingatkan agar agama tidak dianggap sebagai sumber masalah.
“Sekarang ini, agama dibawa oleh orang-orang yang tidak menyenangkan. Ngaji datang sudah cemberut, ada muridnya salah duduk, marah. Salah posisi meja, marah. Akhirnya orang-orang mikir, ‘Daripada ngaji dimarahin terus, mendingan nggak usah’,” tutur Gus Baha yang diakhiri dengan guyonan.