Menyampaikan Kebaikan dengan Ceria, Simak Pesan Bijak Gus Baha

    juga menekankan bahwa Nabi Muhammad SAW sangat marah jika dijadikan sebagai problem atau sumber konflik.

    “Makanya Nabi paling marah kalau suatu dijadikan masalah. Kalau agama ini jadi problem, itu masalah besar,” tegas .

    Agama, menurut , seharusnya menjadi solusi dan jalan menuju kedamaian serta .

    Ceramah ini diakhiri dengan guyonan khas :

    “Makanya, saya ngaji di mana-mana begini. Mejanya nggak jelas, pengunjungnya juga nggak jelas. Semakin kacau, semakin baik kira-kira,” ucap disambut gelak tawa hadirin.

    Guyonan ini mungkin mengandung pesan bahwa kesederhanaan kadang lebih efektif dalam mendekatkan orang pada .

    Bukan kemewahan yang menjadi fokus, tetapi bagaimana kebaikan bisa diterima dengan hati yang lapang dan penuh sukacita.

    Fenomena di mana kebaikan sering kali disampaikan dengan cara yang tidak menyenangkan tentu menjadi ironi. Sebab, kebaikan yang seharusnya membawa ketenangan justru membuat orang merasa terbebani.

    , yang selalu diselingi dengan guyonan, mengajarkan kita bahwa ajakan pada kebaikan harus disampaikan dengan cara yang membahagiakan dan membawa kedamaian.