“Jadi waktu mau sholat, kamu ngantuk, terus ngehabisin rokok dulu, santai… itu agak-agak munafik,” canda Gus Baha.
Candaan ini menjadi sindiran halus bagi orang yang terbiasa menunda-nunda sholat dengan berbagai alasan.
Sikap malas dalam beribadah, khususnya sholat, menunjukkan kurangnya kesadaran akan nilai ibadah tersebut sebagai jalan menuju ampunan Allah.
Sebaliknya, orang baik selalu bersegera dalam sholat atau ibadah lainnya untuk mencari ampunan dan mendekatkan diri kepada Allah.
Gus Baha mengutip ayat Al-Qur’an yang berbunyi, Wa Saari’uu Ilaa Maghfirotim Mir Robbikum, yang artinya, “Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu” (QS Ali Imran: 133).
Orang yang baik adalah mereka yang segera menuju ampunan Allah dan menjalankan kebaikan dengan penuh semangat.
Gus Baha juga memberikan contoh bagaimana para kyai atau ulama sering berjalan cepat sebagai tanda kesungguhan mereka dalam menuju kebaikan.
“Makanya, rata-rata kyai itu jalannya kencang,” katanya.
Ini adalah pengingat bahwa menuju kebaikan harus dilakukan dengan penuh keseriusan.
Bersegera dalam kebaikan bukan hanya sekadar soal cepat, tapi juga disertai keikhlasan dan tekad yang sungguh-sungguh untuk selalu berada dalam ridha Allah.