Pelajaran dari Kisah Uwais Al-Qorni, Begini Ceramah Selengkapnya oleh Gus Baha

RADAR PANGANDARAN.COM – Gus Baha dalam salah satu kajiannya mengutip sebuah kisah tentang Uwais Al-Qorni, seorang lelaki yang hidup pada masa Nabi Muhammad SAW.

Uwais Al-Qorni dikenal sebagai sosok yang sangat ingin bertemu Nabi, namun tak bisa melakukannya karena ia harus merawat ibunya yang sakit.

Gus Baha menjelaskan bahwa banyak orang pada masa itu memiliki kesempatan untuk bertemu dan belajar langsung dari Nabi Muhammad SAW.

Namun, berbeda dengan mereka, Uwais tidak bisa pergi menemui Nabi karena harus mendampingi ibunya yang lumpuh dan cerewet.

“Ketika Nabi masih hidup, tetangga-tetangganya sudah belajar langsung kepada Nabi SAW. Uwais Al-Qorni menangis, ingin sekali sowan (bertemu) Nabi, tetapi tidak bisa. Karena ia punya ibu yang lumpuh dan cerewet. Saat ia hendak sowan Nabi, ibunya tidak mengizinkan, karena tidak ada yang merawatnya,” tutur Gus Baha.

Ibunya selalu berkata, “Jika kamu pergi sowan kepada Nabi, siapa yang akan merawat saya?”

Keinginan Uwais untuk bertemu Nabi harus dipendam demi menjalankan kewajibannya sebagai anak yang berbakti.

Hingga akhirnya, ibunya meninggal dunia, begitu pula Nabi Muhammad SAW, tanpa Uwais sempat menemui beliau.

Meski begitu, Nabi Muhammad SAW sempat bersabda, “Sebaik-baik generasi setelah saya adalah seseorang yang bernama Uwais Al-Qorni,” seperti yang dikutip Gus Baha dari sabda Nabi.

Gus Baha menekankan bahwa kisah ini menunjukkan betapa istimewanya Uwais Al-Qorni, meskipun ia tidak pernah bertemu Nabi.

Uwais menjadi sosok yang dihormati karena melaksanakan ajaran Islam, terutama dalam hal birrul walidain (berbakti kepada orang tua).