Nasehat Gus Baha ini mengajarkan kita tentang pentingnya memiliki cara pandang baru dalam memahami dunia. Kita diingatkan untuk selalu memegang kendali atas apa yang kita konsumsi, terutama media, karena kita adalah subjek, bukan objek.
“Apa hebatnya memiliki banyak TV atau pemirsa? Sebenarnya, TV itu bergantung pada pemirsa. Dan kita inilah pemirsanya. Mereka bergantung pada kita,” jelas Gus Baha.
Tidak peduli seberapa canggih teknologi atau kuatnya pengaruh media massa, pada akhirnya mereka tetap bergantung pada kita sebagai konsumen.
Selain membahas tentang media, Gus Baha juga menyinggung topik yang lebih besar, yaitu isu kemanusiaan global. Beliau memberikan contoh tentang konflik Israel dan Palestina, di mana banyak pihak mungkin menganggap Israel tidak bisa dikalahkan.
Namun, Gus Baha dengan tegas menyatakan, “Sebenarnya hingga saat ini Palestina tidak bisa dikalahkan. Apa hebatnya Israel?”
Ungkapan ini secara tersirat menggambarkan bagaimana framing terhadap isu-isu kemanusiaan, terutama yang berkaitan dengan Islam, sering kali dipelintir untuk seolah-olah membenarkan pihak yang salah.