Gus Baha juga mengutip QS. Al-Baqarah, ayat 274 yang berbunyi: “Alladziina yunfiquuna amwaalahum billaili wannahaari sirron wa ‘alaaniyatan,”.
Yang artinya, “Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan.”
Nasihat Gus Baha ini menyampaikan pesan mendalam tentang keutamaan bersedekah, yang tidak hanya bergantung pada jumlah harta, tetapi juga cara dan niat di baliknya.
Seperti dalam kisah Sayyidina Ali, sedekah dilakukan dengan penuh kesadaran terhadap waktu—siang dan malam—dan cara—terang-terangan dan sembunyi-sembunyi.
Melalui ceramah ini, Gus Baha mengajak kita untuk lebih memperhatikan detail amal kebaikan kita, terutama dalam menyeimbangkan antara sedekah yang terang-terangan dan yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
Pesan bijak Gus Baha ini menjadi pengingat bahwa sedekah bukan sekadar kewajiban, tetapi juga amalan yang memerlukan perhatian khusus dalam pelaksanaannya.
Dengan teladan dari Sayyidina Ali, kita diajak untuk bersedekah dengan hati yang tulus dan niat yang ikhlas, tidak hanya melaksanakan sedekah, tetapi melakukannya dengan penuh kesadaran dan ketulusan.