RADAR PANGANDARAN.COM – Rusia menghadapi ancaman serius dalam penurunan angka kelahiran karena setengah wanita usia subur di negara tersebut mengalami masalah kegemukan.
Selama beberapa tahun terakhir, angka kelahiran Rusia telah turun menjadi hanya 1,4 anak per wanita.
Situasi ini mendorong pemerintah mencari berbagai solusi, mulai dari pemberian insentif pajak hingga pembatasan aborsi.
Menurut anggota parlemen dari Partai Komunis, Irina Filatova, salah satu penyebab utama penurunan angka kelahiran adalah masalah berat badan yang dialami oleh wanita usia subur.
“30% wanita usia subur mengalami obesitas, sementara 25% lainnya berada pada tahap pra-obesitas. Masalah berat badan ini berkaitan langsung dengan tantangan demografi,” ujar Filatova, dikutip dari RT News.
Filatova juga mengingatkan rekan-rekannya di parlemen tentang pernyataan Menteri Kesehatan Rusia, Mikhail Murashko, yang menyebutkan bahwa 27% dari seluruh penduduk Rusia mengalami kelebihan berat badan.
Hal ini berdampak langsung pada meningkatnya risiko penyakit serius seperti kardiovaskular, diabetes, dan infertilitas, sekaligus membebani sistem layanan kesehatan secara signifikan.
“Kita tidak hanya perlu melawan konsekuensinya, tetapi juga menangani akar permasalahannya,” lanjut Filatova.
Dampak Ekonomi dan Angka Kelahiran yang Menurun
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, hanya 35,7% warga Rusia yang memiliki berat badan normal. Sementara itu, dampak ekonomi akibat penanganan obesitas dan penyakit terkait diperkirakan mencapai 4% dari PDB negara tersebut.