Tingkatan Kepatuhan dalam Beribadah, Simak Selengkapnya dalam Ceramah Gus Baha

RADAR PANGANDARAN.COM – Gus Baha pernah membagikan pandangannya tentang makna kepatuhan seorang hamba dalam beribadah.

Beliau menekankan bagaimana kita seharusnya memandang hubungan dengan Allah sebagai sesuatu yang alami atau fitrah.

“Hubungan kita dengan Allah itu lebih bagus biasa saja,” ujar Gus Baha. Maksud dari ‘biasa saja’ adalah taat tanpa mempertanyakan.

Ketaatan ini adalah hal yang seharusnya dilakukan seorang hamba kepada Sang Pencipta. Maka, ketaatan disebut ‘biasa saja’ karena memang sudah semestinya begitu—manusia diciptakan untuk taat kepada Allah.

Gus Baha mengajarkan bahwa ketaatan kepada Allah bukanlah sesuatu yang perlu dipertanyakan atau diperdebatkan.

Beliau menyampaikan bahwa hubungan kita dengan Allah akan lebih baik jika dilaksanakan secara “biasa saja,” karena ketaatan adalah fitrah kita sebagai hamba, sesuatu yang sudah seharusnya dilakukan tanpa syarat.

Pokok utama ceramah Gus Baha menjelaskan bahwa ketaatan harusnya dilakukan secara alami dan tanpa pamrih.

Sebagai hamba, manusia memang diciptakan untuk taat kepada Sang Pencipta. Dengan kata lain, kita shalat dan menjalankan perintah Allah bukan karena ingin imbalan, tetapi karena itu kewajiban kita sebagai makhluk.

Salah satu pesan bijak Gus Baha adalah tentang pentingnya ketulusan dalam beribadah. “Disuruh shalat ya shalat, tidak usah tanya, ‘Kalau shalat saya masuk surga atau tidak? Kalau tidak, ya rugi, Gusti (Tuhan),'” ucapnya.

Gus Baha menjelaskan bahwa ibadah yang mengharapkan surga itu seperti ibadah pedagang, sedangkan ibadah karena takut hukuman menyerupai ibadah seorang budak yang hanya patuh karena rasa takut.