3 Mitos Salah Kaprah Tentang Matcha yang Bikin Kamu Keliru Selama Ini

RADARPANGANDARAN.COM – Matcha semakin populer di seluruh dunia sebagai minuman sehat yang kaya manfaat. Namun, tidak sedikit mitos yang berkembang mengenai matcha sehingga membuat banyak orang salah kaprah dalam mengenalnya. Berikut adalah beberapa mitos dan fakta tentang matcha yang perlu Anda ketahui:

Mitos 1 : Matcha Hanya Sekadar Teh Hijau

Banyak orang beranggapan bahwa matcha sama saja dengan teh hijau biasa. Matcha memang berasal dari daun teh hijau, namun proses pengolahannya berbeda.

Daun teh untuk matcha ditanam dengan metode shade-grown (ditanam dalam naungan), lalu digiling dengan batu hingga menjadi bubuk halus. Proses ini membuat matcha jauh lebih padat nutrisi, kaya antioksidan, dan memiliki manfaat kesehatan yang lebih tinggi dibanding teh hijau biasa.

Mitos 2 : Matcha Sulit untuk Disiapkan

Sebagian orang menghindari matcha karena merasa proses penyajiannya rumit. Membuat matcha sebenarnya sangat sederhana.

Anda hanya perlu mencampurkan bubuk matcha dengan air panas dan mengocoknya menggunakan whisk bambu (chasen). Tidak punya whisk? Tidak masalah, Anda bisa mengocoknya dalam botol shaker atau menggunakan milk frother.

Mitos 3: Matcha Itu Pahit

Banyak yang beranggapan bahwa matcha identik dengan rasa pahit. Rasa pahit pada matcha justru menandakan kualitasnya rendah.

Matcha premium yang berkualitas tinggi memiliki rasa yang halus, sedikit manis alami dengan umami yang khas, serta aroma segar yang menenangkan. Jadi, bila matcha Anda terasa terlalu pahit, kemungkinan besar kualitas bubuknya tidak baik.