Apa itu TOSS TBC dan Kenali Gejala TBC

RADARPANGANDARAN.COM- TOSS TBC adalah penyakit infeksi yang menular dan juga dapat menyerang organ tubuh, terutama paru-paru. Pemerintah bersama tenaga kesehatan terus menggencarkan program penanggul TBC atau Tuberkulosis menjadi penyakit menular yang muncul ketika kuman Mycobacterium Tuberculosis masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan. angan TBC melalui strategi TOSS TBC atau Temukan Obati Sampai Sembuh TBC. Masyarakat perlu memahami apa itu TOSS TBC dan mengenali gejala TBC agar bisa melakukan pencegahan maupun pengobatan sedini mungkin. Apa Itu TOSS TBC? Kementerian Kesehatan RI meluncurkan program TOSS TBC sebagai upaya menekan angka kasus tuberkulosis di Indonesia. Strategi ini menekankan tiga langkah utama: menemukan kasus TBC, mengobati secara tuntas, dan memastikan pasien sembuh total. Tenaga kesehatan aktif mencari pasien dengan gejala batuk kronis atau riwayat kontak erat dengan penderita TBC. Tenaga medis melakukan pemeriksaan dahak, rontgen dada, dan tes cepat molekuler sebagai langkah diagnosis. Setelah menegakkan diagnosis, pasien wajib memulai pengobatan dengan obat anti tuberkulosis (OAT) yang tersedia gratis di fasilitas kesehatan. TOSS TBC tidak hanya fokus pada pengobatan, tetapi juga memastikan pasien disiplin minum obat selama enam bulan atau lebih hingga benar-benar sembuh. Dengan cara ini, rantai penularan TBC bisa diputus dan angka kesembuhan meningkat. Ciri Gejala TBC Masyarakat perlu mengenali gejala TBC agar bisa segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan. Gejala yang paling umum yaitu batuk berdahak lebih dari dua minggu. Selain itu, penderita biasanya mengalami: • Demam berkepanjangan tanpa sebab jelas • Keringat malam meski tanpa aktivitas fisik berat • Nafsu makan menurun dan berat badan terus turun • Sesak napas dan nyeri dada ketika infeksi parah Banyak orang menganggap gejala TBC sebagai penyakit ringan seperti flu atau bronkitis. Padahal, ketika pengobatan terus ditunda, risiko penularan ke orang lain semakin besar. ali gejala sejak dini menjadi kunci penting dalam memutus penyebaran TBC. Pentingnya Pengobatan Sampai Sembuh Banyak penderita TBC berhenti minum obat ketika merasa tubuhnya membaik. Padahal, menghentikan pengobatan di tengah jalan bisa memicu resistensi obat atau TBC kebal obat. Kondisi ini membuat pengobatan lebih sulit, lebih lama, dan lebih mahal. Program TOSS TBC menegaskan pentingnya disiplin minum obat hingga tuntas. Tenaga kesehatan, keluarga, dan lingkungan sekitar harus ikut mendukung pasien agar tidak menyerah. Dengan kepatuhan terhadap pengobatan, pasien bisa benar-benar sembuh dan tidak lagi menularkan TBC ke orang lain. Peran Masyarakat dalam Mendukung TOSS TBC Keberhasilan TOSS TBC tidak hanya bergantung pada pemerintah dan tenaga kesehatan, tetapi juga pada peran aktif masyarakat. Setiap orang bisa berperan dengan cara: • Segera memeriksakan diri jika mengalami batuk lebih dari dua minggu • Memberikan dukungan kepada pasien agar tetap patuh minum obat • Tidak memberi stigma negatif kepada penderita TBC • Menjaga pola hidup sehat untuk memperkuat daya tahan tubuh Ketika masyarakat lebih peduli terhadap TBC, proses penemuan kasus bisa lebih cepat, dan rantai penularan bisa diputus.