Serikat pekerja Australia menyambut baik undang-undang ini dan menyebutnya sebagai “kemenangan biaya hidup” dan memberi orang cara untuk “mengurangi beban kerja yang tidak dibayar.”
“Hari ini adalah hari bersejarah bagi para pekerja,” kata Michele O’Neil, presiden Dewan Serikat Buruh Australia (ACTU).
“Rata-rata orang melakukan lima hingga enam jam kerja tanpa upah setiap minggu. Berkat diperkenalkannya undang-undang baru ini, warga Australia kini dapat dibayar untuk jam kerja tersebut,” lanjutnya.
“Lebih banyak uang di kantong Anda, lebih banyak waktu dengan orang-orang yang Anda cintai, dan lebih banyak kebebasan untuk menjalani hidup Anda,” tuturnya.
“Itulah hak untuk tidak berhubungan dengan apa pun,” pungkasnya.
Menurut Russian Today, selain Australia, Prancis, Belgia, Italia, Spanyol, dan beberapa negara di Amerika Latin juga telah mengadopsi langkah-langkah serupa.
Undang-undang “Hak untuk Memutuskan Sambungan” di Australia dapat memiliki dampak yang signifikan pada produktivitas dan kesejahteraan pekerja.
Dengan hak untuk mengabaikan komunikasi terkait pekerjaan setelah jam kerja berakhir, pekerja dapat lebih fokus pada waktu istirahat dan kehidupan pribadi mereka.
Pekerja yang merasa lebih segar dan terhindar dari gangguan pekerjaan di luar jam kerja cenderung lebih produktif saat bekerja.
Hak ini juga memberikan pekerja lebih banyak kendali atas waktu mereka. Mereka dapat mengatur batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dengan lebih baik.
Namun, perlu dicatat bahwa dampak ini dapat bervariasi tergantung pada situasi individu dan budaya kerja di masing-masing perusahaan.