RADARPANGANDARAN.COM- Manifesting belakangan ini ramai menjadi bahan perbincangan di berbagai platform media sosial hingga tren di TikTok.
Banyak konten kreator membagikan pengalaman pribadi tentang bagaimana praktik ini mampu mengubah hidup mereka, mulai dari karier yang sukses, hubungan yang membaik, hingga tercapainya mimpi besar.
Tren ini memicu rasa penasaran publik: apakah manifesting benar-benar bekerja atau hanya sekadar sugesti belaka?
Apa Itu Manifesting?
Manifesting berasal dari kata “manifest,” yang berarti mewujudkan sesuatu. Dalam praktiknya, manifesting mengajak seseorang untuk fokus pada keinginan, membayangkannya secara detail, lalu mempercayai bahwa hal tersebut akan terwujud.
Pengguna TikTok menggambarkan proses ini sebagai kombinasi antara pikiran positif, visualisasi, dan keyakinan penuh.
Banyak yang menghubungkan manifesting dengan hukum tarik-menarik (law of attraction), yaitu konsep yang menyatakan bahwa energi positif akan menarik hal-hal positif dalam hidup.
Viral di TikTok dengan Beragam Metode
Konten manifesting di TikTok berkembang dengan berbagai metode yang kreatif. Ada yang membagikan teknik scripting, yaitu menulis keinginan seolah-olah sudah terwujud.
Ada pula metode 3-6-9, di mana seseorang menuliskan afirmasi tiga kali di pagi hari, enam kali di siang hari, dan sembilan kali di malam hari.
Tak sedikit juga yang menggunakan teknik visualisasi dengan membuat vision board berisi gambar-gambar target hidup.
Konten semacam ini menjadi viral karena memberikan harapan dan motivasi, terutama bagi generasi muda yang aktif di media sosial.
Dampak Positif bagi Pengguna
Banyak pengguna TikTok mengaku merasakan dampak positif dari praktik manifesting. Mereka merasa lebih termotivasi, lebih percaya diri, dan lebih terarah dalam mencapai tujuan. Manifesting membantu mereka berpikir positif sekaligus mendorong tindakan nyata.