Namun, clean bulking memerlukan aturan ketat karena Anda harus menghitung kalori dan memilih makanan dengan cermat. Proses kenaikan berat badan juga biasanya lebih lambat dibandingkan dirty bulking.
Kelebihan dan Kekurangan Dirty Bulking
Bulking ini banyak yang menganggap lebih mudah karena tidak memerlukan perhitungan detail dan bisa mengonsumsi makanan favorit. Akibatnya, berat badan naik lebih cepat, yang dapat membantu beberapa orang yang sulit menambah massa.
Sayangnya, penumpukan lemak yang signifikan sering terjadi. Selain itu, tubuh mungkin kekurangan mikronutrien penting jika terlalu bergantung pada makanan olahan. Pada akhirnya, proses cutting atau penurunan lemak setelah bulking menjadi lebih sulit.
Mana yang Lebih Baik untuk Otot?
Jika tujuan utama adalah menambah massa otot dengan cara sehat dan berkelanjutan, clean bulking menjadi pilihan yang lebih baik. Metode ini memungkinkan peningkatan otot secara stabil tanpa meningkatkan risiko lemak berlebih dan masalah kesehatan.
Namun, dirty bulking dapat jadi pertimbangan oleh individu dengan metabolisme sangat cepat atau yang sulit makan dalam jumlah besar. Meski demikian, tetap penting untuk mengombinasikannya dengan makanan bergizi agar kebutuhan vitamin dan mineral terpenuhi.
Tips Memilih Metode Bulking yang Tepat
Untuk hasil optimal, kenali kebutuhan tubuh Anda terlebih dahulu. Jika Anda memiliki waktu dan teratur untuk mengatur pola makan, utamakan clean bulking.
Sebaliknya, jika Anda mengalami kesulitan mencapai surplus kalori, dirty bulking bisa menjadi langkah awal, tetapi sebaiknya tidak dilakukan dalam jangka panjang.