oleh

Dampak Sampah di Laut Bagi Kesehatan dan Kehidupan Manusia

RADARPANGANDARAN.COM – Dampak sampah di laut bukan sekadar persoalan lingkungan, tetapi juga ancaman nyata bagi kehidupan manusia dan ekosistem laut.

Pantai dan laut yang seharusnya menjadi simbol keindahan, ketenangan, serta rumah bagi keanekaragaman hayati, kini menghadapi krisis yang mengkhawatirkan.

Pemandangan air biru jernih dan pasir putih bersih perlahan tergantikan oleh tumpukan plastik sekali pakai, botol, styrofoam, hingga limbah rumah tangga yang terbawa arus.

Kondisi ini tidak hanya merusak estetika alam, tetapi juga menimbulkan bahaya kesehatan, mengganggu keseimbangan ekosistem, dan mengancam keberlangsungan hidup generasi mendatang.

Sampah di Laut dan Polusi Mikroplastik

Sampah di laut menjadi penyebab utama munculnya polusi mikroplastik. Plastik yang terurai menjadi partikel kecil dapat dengan mudah masuk ke tubuh ikan, kerang, maupun organisme laut lainnya.

Ketika manusia mengonsumsi hasil laut yang sudah tercemar, mikroplastik pun ikut masuk ke tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa akumulasi mikroplastik bisa mengganggu fungsi organ, memicu peradangan, bahkan meningkatkan risiko penyakit kronis.

Ancaman Bencana Akibat Sampah Laut

Sampah laut tidak hanya menimbulkan pencemaran, tetapi juga memperbesar risiko bencana alam. Sampah plastik yang menumpuk di aliran sungai dan muara dapat menyumbat saluran air, sehingga banjir lebih mudah terjadi.

Selain itu, limbah yang menutupi permukaan laut bisa mengganggu ekosistem pesisir, mempercepat abrasi, serta merusak habitat biota laut. Dampak ini pada akhirnya juga merugikan manusia yang tinggal di sekitar wilayah pesisir.

Kualitas Ikan Menurun

Konsumsi ikan menjadi bagian penting dari pola makan sehat masyarakat. Sayangnya, kualitas ikan bisa menurun akibat pencemaran sampah di laut. Plastik, logam berat, dan bahan kimia beracun dapat masuk ke rantai makanan laut.