RADARPANGANDARAN.COM- Tren diet anti-inflamasi dan protein nabati semakin meningkat karena ini menjadi langkah masyakarat dalam mengatur pola makan sehat.
Kesadaran masyarakat terhadap pola makan sehat terus meningkat, terutama di tahun 2025 yang penuh dengan tren baru seputar gaya hidup.
Masyarakat tidak hanya mengejar tubuh ideal, tetapi juga berusaha menjaga kesehatan jangka panjang dengan mengonsumsi makanan yang dapat melawan peradangan sekaligus mencukupi kebutuhan protein harian tanpa bergantung pada sumber hewani.
Masyarakat Beralih ke Diet Anti-inflamasi
Banyak orang kini memahami bahwa peradangan kronis menjadi akar dari berbagai penyakit serius, seperti diabetes, jantung, hingga masalah sendi.
Karena itu, mereka aktif memilih makanan yang mengandung antioksidan tinggi dan kaya nutrisi untuk menekan peradangan.
Buah beri, sayuran hijau, kacang-kacangan, serta rempah alami seperti kunyit dan jahe masuk ke dalam daftar konsumsi harian. Dengan langkah ini, masyarakat berharap dapat menjaga metabolisme tetap stabil dan mencegah risiko penyakit sejak dini.
Protein Nabati Jadi Sumber Energi Baru
Selain anti-inflamasi, protein nabati semakin populer karena mampu memenuhi kebutuhan gizi tanpa menimbulkan dampak lingkungan sebesar daging hewani.
Masyarakat mulai mengandalkan tahu, tempe, kacang kedelai, quinoa, hingga lentil sebagai sumber utama protein. Banyak restoran sehat dan brand makanan kini aktif menghadirkan menu berbasis nabati agar konsumen lebih mudah mengakses pilihan ini.