Penggunaan jangka panjang memicu gangguan mental serius seperti paranoia, depresi berat, dan kecemasan berlebih. Otak tidak lagi mampu mengatur hormon dopamin dan serotonin secara normal.
Kondisi ini membuat pengguna sulit merasa bahagia tanpa zat tersebut, sehingga ketergantungan pun semakin parah.
Selain itu, penggunaan narkoba juga melemahkan sistem koordinasi tubuh. Banyak pengguna kehilangan fokus, mengalami disorientasi, bahkan kehilangan kemampuan berbicara dengan lancar.
Efek Samping Bahan Terlarang terhadap Sistem Pernapasan
Efek samping bahan terlarang merusak sistem pernapasan karena banyak pengguna menghirup zat berbahaya. Ganja dan kokain, misalnya, mengiritasi saluran napas dan menyebabkan bronkitis kronis.
Paparan asap narkoba menurunkan fungsi paru-paru, membuat tubuh kekurangan oksigen, dan memicu penyakit seperti emfisema.
Kondisi ini berkembang perlahan tetapi permanen. Paru-paru yang terus terpapar zat kimia akan kehilangan elastisitasnya.
Akibatnya, pengguna sulit bernapas, mudah batuk berdarah, dan rentan terhadap infeksi pernapasan. Dalam kasus berat, gagal napas dapat terjadi dan berakhir fatal.
Gangguan Kardiovaskular akibat Bahan Kimia Berbahaya
Efek samping bahan terlarang sering menyerang sistem kardiovaskular. Zat seperti kokain dan amfetamin meningkatkan detak jantung secara ekstrem.
Tekanan darah melonjak, pembuluh darah menyempit, dan aliran darah menuju jantung terganggu. Dalam kondisi ini, jantung bekerja di luar batas normal dan mudah mengalami serangan jantung atau stroke.