oleh

Fakta atau Mitos: Perempuan Sulit Baca Peta daripada Laki-laki?

RADARPANGANDARAN.COM- Pernyataan bahwa perempuanseringkali kesulitan saat membaca peta daripada laki-laki sudah lama beredar di masyarakat.

Banyak orang meyakini hal ini sebagai fakta, namun sebagian lain menganggapnya hanya mitos yang tidak berdasar.

Perdebatan ini terus berlangsung hingga kini, terutama ketika membahas kemampuan navigasi dan perbedaan cara berpikir antara laki-laki dan perempuan.

Asal Usul Anggapan Perbedaan Membaca Peta

Anggapan bahwa perempuan lebih sulit membaca peta muncul dari pengamatan sehari-hari. Banyak yang menilai perempuan cenderung mengandalkan tanda visual atau ingatan jalan dibandingkan simbol abstrak pada peta.

Sebaliknya, laki-laki sering digambarkan lebih cepat memahami arah melalui simbol peta atau koordinat.
Pandangan ini kemudian berkembang menjadi stereotip gender yang seolah-olah membenarkan perbedaan kemampuan navigasi. Namun, ilmuwan menegaskan bahwa pernyataan semacam ini harus ditinjau secara ilmiah.

Temuan Ilmiah tentang Kemampuan Navigasi

Sejumlah penelitian psikologi dan neuroscience mencoba menjawab pertanyaan ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laki-laki umumnya memiliki kemampuan spasial yang sedikit lebih tinggi, terutama dalam memahami peta dan orientasi arah.

Hal ini terkait dengan fungsi otak yang berbeda dalam memproses ruang dan visualisasi.
Meski demikian, perbedaan itu tidak berarti perempuan tidak mampu membaca peta.

Studi lain menegaskan bahwa perempuan cenderung menggunakan strategi berbeda, misalnya mengingat rute berdasarkan tanda fisik di jalan seperti bangunan, toko, atau pepohonan. Sementara itu, laki-laki lebih mengandalkan peta mental yang abstrak.

Faktor Lingkungan dan Kebiasaan

Kemampuan membaca peta tidak hanya ditentukan oleh faktor biologis, tetapi juga oleh lingkungan dan kebiasaan. Perempuan yang sering beraktivitas di luar rumah atau terbiasa menggunakan peta digital terbukti memiliki kemampuan navigasi setara dengan laki-laki.