RADARPANGANDARAN.COM – Dalam beberapa tahun terakhir, dunia kerja mengalami perubahan besar karena generasi Z mulai mendominasi pasar tenaga kerja. Generasi yang lahir antara akhir 1990-an hingga awal 2010-an ini membawa pola pikir dan nilai baru dalam memandang karier.
Mereka menonjol dengan fenomena career hopping, yaitu kebiasaan berpindah pekerjaan dalam waktu relatif singkat. Jika generasi sebelumnya memandang loyalitas pada satu perusahaan sebagai bentuk stabilitas dan kesuksesan, Gen Z justru melihat fleksibilitas dan eksplorasi sebagai kunci pengembangan diri.
Pola Baru dalam Dunia Kerja Modern
Berbeda dengan generasi milenial atau baby boomer yang cenderung menetap lama di satu tempat kerja, Gen Z bergerak dinamis. Mereka berpindah pekerjaan setiap satu hingga dua tahun untuk mencari lingkungan kerja yang lebih sesuai dengan nilai pribadi, peluang karier yang lebih menjanjikan, atau keseimbangan hidup yang lebih baik. Fenomena ini muncul karena beberapa faktor yang saling berkaitan.
Riset dari LinkedIn Workforce Report 2024 mencatat bahwa hampir 74% pekerja Gen Z di seluruh dunia menyatakan keterbukaan terhadap peluang kerja baru, bahkan ketika mereka masih aktif di tempat kerja lama.
Mereka ingin berkembang lebih cepat, memperluas keterampilan, dan menghindari stagnasi karier. Gen Z tidak menunggu promosi selama bertahun-tahun; mereka mengambil kendali penuh atas perjalanan profesional mereka sendiri.
Kemajuan teknologi dan tren kerja digital juga mempercepat pola career hopping. Gen Z memanfaatkan peluang kerja remote atau freelance untuk berpindah bidang tanpa batasan geografis. Dunia digital memberi mereka kesempatan untuk bekerja lintas industri, mulai dari startup teknologi hingga industri kreatif.