RADAR PANGANDARAN.COM – Daya tarik kisah religi dan nuansa drama Korea dalam film Laut Tengah.
Film Indonesia terbaru yang berjudul ‘Laut Tengah’ akan segera tayang di bioskop.
Film ini merupakan hasil adaptasi dari novel best seller karya Berliana Kimberly. Novelnya sempat booming di Wattpad.
Dan bagi kamu yang sudah membaca cerita ini pasti akan penasaran dengan penggambaran tokoh-tokohnya.
Film yang disutradari oleh Archie Hekagery ini, menghadirkan cerita yang penuh dilema dan konflik emosional.
BACA JUGA: Jelang Lawan Arab Saudi, Timnas Indonesia Banjir Doa dari Warganet: Bismillah Ujan Poin
Film Laut tengah mencoba sesuatu yang baru, yakni perpaduan unik antara kisah religi khas Indonesia dan sentuhan drama Korea.
Berikut ini adalah resensi film Laut Tengah yang berkisah tentang seorang perempuan bernama Haia.
Dia mempunyai cita-cita mengambil studi S2 di Korea.
Namun, impiannya menjadi berantakan saat pemerintah membatalkan beasiswanya.
Haia menjadi putus asa, dan pada saat yang bersamaan, seorang lelaki bernama Bhumi menawarinya untuk jadi istri kedua.
BACA JUGA: Azan Magrib Diimbau Pakai Running Text, Ini Tanggapan MUI dan PBNU dan PP Muhammadiyah
Kerumitan cerita terjadi karena Bhumi merupakan suami dari keponakan Prof. Fatih, yang tak lain adalah dosen Haia di kampus.
Haia menerima tawaran pernikahan itu, tapi dengan syarat Bhumi harus mengizinkannya untuk kuliah S2 di Korea.
Kesepakatan pun terjadi antara Haia dan Bhumi. Haia pun pergi ke Korea.
Masalah muncul kembali saat ia mendengar kabar bahwa istri pertama Bhumi meninggal dunia.