Pesan tersebut menjadi salah satu nasehat Gus Baha yang aplikatif, artinya bisa langsung dilakukan saat ini
“Misalnya, saya ngaji. Yang saya pikirkan dapat ridho Allah atau tidak? Sudah tidak usah mikir (yang lain),” lanjut Gus Baha memberi contoh sederhana.
Beliau juga mengingatkan tentang penting bagi kita untuk memahami bahwa dunia dan segala isinya sepenuhnya milik Allah.
Maka, tak ada yang lebih patut kita khawatirkan selain bagaimana kita mendapat tempat di hadapan-Nya.
“Yang punya dunia itu Tuhan, (jadi) mikirnya ridho Tuhan (saja),” kata beliau menegaskan.
Pada dasarnya topik yang disampaikan dalam kajian Gus Baha ini berbicara mengenai landasan hidup yang perlu terus diasah.
Dengan menempatkan keridhoan Allah sebagai tujuan utama, hidup kita akan lebih tenang dan terarah.
Salah satu pelajaran dalam ceramah Gus Baha kali ini adalah bahwa ketika kita sudah fokus mencari ridho-Nya, maka kita tak lagi diperbudak oleh pujian dan pengakuan manusia.
Semoga pesan bijak Gus Baha ini bisa menjadi pengingat untuk menghidupkan nilai-nilai tauhid di dalam keseharian kita, dengan meneladani Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam.