RADARPANGANDARAN.COM – Keamanan siber (cybersecurity) kini menjadi isu penting, bukan hanya bagi perusahaan besar, tetapi juga bagi masyarakat umum. Tanpa kesadaran dan perlindungan yang memadai, siapa pun bisa menjadi korban.
Di era digital, hidup kita semakin terhubung dengan internet. Mulai dari belanja online, transaksi perbankan, bekerja dari jarak jauh, hingga bersosialisasi di media sosial, semua kini dilakukan secara digital. Namun, di balik kemudahan itu, muncul ancaman baru yang tak kalah berbahaya, yakni berupa serangan siber, pencurian data, hingga penipuan digital.
Ancaman siber kini semakin kompleks dan canggih. Beberapa bentuk serangan yang marak terjadi antara lain:
Pencurian Data Pribadi
Nomor telepon, alamat email, hingga data KTP sering kali dicuri dan dijual di pasar gelap internet (dark web). Data ini kemudian dipakai untuk tindakan kriminal seperti pinjaman online ilegal atau pembobolan rekening.
Phishing dan Penipuan Online
Modus ini biasanya berupa email, pesan singkat, atau tautan palsu yang meniru layanan resmi. Banyak orang terkecoh lalu memberikan informasi pribadi atau kata sandi mereka.
Ransomware
Jenis malware yang “menyandera” data pengguna dengan cara mengenkripsinya, lalu meminta tebusan agar data bisa mengakses kembali. Kasus ini tidak hanya menimpa individu, tetapi juga perusahaan besar.
Serangan pada Infrastruktur Penting
Sistem kelistrikan, perbankan, hingga layanan kesehatan juga menjadi target serangan siber, yang bisa mengganggu stabilitas sebuah negara.