Di sisi lain, ketika “Shake it Off” dari Taylor Swift diputar, hasilnya justru sebaliknya. Pengemudi menghasilkan putaran yang paling mulus dalam hal konsistensi kecepatan.
Musik pop yang ringan dan ceria tampaknya membantu pengemudi tetap tenang dan fokus di jalan.
Namun, yang perlu diingat, musik klasik seperti “Goldberg Variations” dari Johann Sebastian Bach ternyata juga tidak ideal untuk didengarkan saat mengemudi.
Studi ini menunjukkan bahwa musik klasik bisa membuat pengemudi terlalu rileks, yang bisa berbahaya karena bisa menurunkan kewaspadaan.
Jadi, meskipun mendengarkan musik bisa membuat perjalanan lebih asyik, ada baiknya kita lebih bijak dalam memilih genre musik ketika sedang menyetir.
Hindari jenis musik yang berbahaya saat mengemudi, yakni yang terlalu keras atau terlalu menenangkan.
Tapi anda boleh memilih musik yang bisa membantu untuk tetap fokus dan aman di jalan.
RADARPANGANDARAN.COM - Baru saja dirilis pada November, Tecno Megabook K16S hadir dengan konsep menarik, yaitu…
RADARPANGANDARAN.COM - Terletak di Sotografika Banyumanik, tempat ini terkenal dengan rasa kuahnya yang segar pol.…
RADARPANGANDARAN.COM - Hidangan khas Betawi ini telah menjadi salah satu ikon kuliner di kawasan Glodok,…
RADARPANGANDARAN.COM - Apakah kamu penggemar makanan ringan dengan cita rasa pedas? Jika iya, Cireng Isi…
RADARPANGANDARAN.COM - Jika kamu sedang mencari tempat makan enak di Jakarta Timur, Bakmi Asan di…
RADARPANGANDARAN.COM - Siapa yang tidak suka bakso? Hidangan khas Indonesia yang satu ini benar-benar selalu…
This website uses cookies.