oleh

Kebiasaan Scrolling Sebelum Tidur Tingkatkan Risiko Insomnia

RADARPANGANDARAN.COM – Kebiasaan scrolling tidur/">sebelum tidur meningkat tajam seiring penggunaan smartphone yang terus berkembang.

Banyak orang menghabiskan waktu berjam-jam menelusuri media sosial, menonton video pendek, atau membaca berita sebelum berbaring.

Aktivitas ini berdampak negatif pada kualitas tidur dan meningkatkan risiko insomnia, masalah tidur yang membuat seseorang sulit tidur atau sering terbangun di malam hari.

Dampak Cahaya Biru dari Smartphone

Smartphone memancarkan cahaya biru yang menekan produksi hormon melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur. Ketika melatonin menurun, tubuh sulit memasuki fase tidur nyenyak.

Akibatnya, orang yang terbiasa scrolling sebelum tidur sering merasa gelisah, sulit tertidur, atau terbangun lebih awal dari yang diinginkan.

Penelitian menunjukkan bahwa paparan cahaya biru 1–2 jam sebelum tidur dapat menurunkan kualitas tidur hingga 50%.

Konten yang Dikonsumsi Memengaruhi Tidur

Selain cahaya biru, konten yang dikonsumsi selama scrolling juga memengaruhi kualitas tidur. Berita sensasional, media sosial, atau video yang menstimulasi emosi membuat otak tetap aktif, sehingga sulit rileks.

Orang yang sering membaca atau menonton konten penuh stimulasi sebelum tidur lebih berisiko mengalami insomnia kronis. Kondisi ini dapat memengaruhi produktivitas, konsentrasi, dan suasana hati keesokan harinya.

Dampak pada Anak dan Remaja

Kebiasaan scrolling sebelum tidur juga memengaruhi pola tidur anak-anak dan remaja. Mereka yang terbiasa membawa smartphone ke kamar tidur cenderung tidur lebih larut dan kurang jam tidur ideal.