RADARPANGANDARAN.COM – Beberapa tahun lalu, berbelanja identik dengan membawa dompet tebal berisi uang tunai. Kini, pemandangan itu mulai bergeser. Di kafe, toko, bahkan warung kecil sekalipun, kita lebih sering melihat generasi muda hanya mengeluarkan smartphone untuk membayar.
Cukup scan kode QR atau klik di aplikasi, transaksi selesai. Inilah wajah baru gaya hidup keuangan anak muda yang kini semakin akrab dengan dompet digital dan konsep Cashless Society.
Fenomena ini bukan sekadar tren sesaat, melainkan perubahan besar dalam cara masyarakat, terutama gen
erasi Z, mengelola keuangan.
Kemudahan transaksi digital banyak dipengaruhi oleh perkembangan financial technology (fintech). Berbagai aplikasi e-wallet seperti OVO, GoPay, DANA, hingga ShopeePay kini sudah menjadi bagian dari keseharian anak muda.
Bagi generasi Z yang serba cepat dan praktis, e-wallet menawarkan banyak keuntungan, mulai dari transaksi instan, promo cashback, hingga catatan keuangan otomatis yang memudahkan mereka mengontrol pengeluaran.
Bahkan, di beberapa kampus atau sekolah, kantin dan koperasi sudah menerima pembayaran via e-wallet. Tidak berlebihan jika dompet digital kini disebut sebagai “dompet utama” bagi generasi muda.
Konsep cashless society atau masyarakat tanpa uang tunai bukan lagi sekadar wacana. Bank Indonesia mencatat, jumlah transaksi digital di Indonesia terus meningkat pesat dari tahun ke tahun.
Bagi anak muda, gaya hidup cashless ini identik dengan kepraktisan, keamanan, sekaligus bagian dari tren modern. Mereka tidak perlu repot membawa uang tunai dalam jumlah banyak. Bahkan, saat nongkrong bareng teman, pembayaran bisa lebih mudah dengan fitur split bill atau transfer instan lewat aplikasi.