RADARPANGANDARAN.COM – Pantai Pangandaran memikat wisatawan dengan hamparan pasir dan ombak yang indah. Namun, pantai yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia ini juga menyimpan bahaya yang nyata. Rip current atau arus balik muncul sebagai arus sempit dan kuat yang menyeret perenang ke tengah laut dalam waktu singkat.
Artikel ini mengajak wisatawan memahami posisi zona berbahaya di Pangandaran, mengenali tanda rip current, dan menerapkan langkah keselamatan agar tetap aman ketika menikmati pantai.
RIP Current di Pantai Pangandaran
Peneliti mencatat bahwa Kawasan Wisata Pantai Barat Pangandaran menanggung tingkat bahaya rip current yang tinggi. Gelombang selatan yang besar dan pola arus yang berubah pada musim tertentu menciptakan kondisi berbahaya hingga sangat berbahaya. Gelombang tinggi yang muncul antara Juni hingga Oktober meningkatkan risiko terbentuknya rip current.
Ketika wisatawan bermain di Pantai Barat Pangandaran, mereka menghadapi kemungkinan terseret arus balik jika tidak berhati-hati. Papan larangan berenang dan pagar yang dipasang di bibir pantai memperingatkan agar wisatawan tidak masuk ke zona berbahaya. Petugas pantai menegakkan aturan ini untuk menjaga keselamatan pengunjung.
Tanda RIP Current yang Tampak di Permukaan
Wisatawan dapat melindungi diri dengan mengenali tanda visual rip current. Jalur air yang lebih gelap dan lurus ke arah laut menandakan arus balik sedang bekerja. Permukaan air pada jalur itu biasanya tampak lebih tenang tanpa pecahan ombak, sementara di sekitarnya ombak tetap pecah.