Buih atau sampah laut yang bergerak cepat ke arah luar pantai juga menandakan adanya rip current. Celah di antara bar ombak yang membentuk “koridor” air keluar ke laut memperkuat tanda bahaya. Wisatawan yang menemukan tanda-tanda ini harus menjauhi area tersebut dan mencari tempat aman untuk berenang.
Cara Bertahan Jika Terseret
Wisatawan yang terseret rip current harus menjaga ketenangan. Panik hanya membuat tubuh cepat lelah. Wisatawan tidak boleh melawan arus langsung ke arah pantai, karena arus jauh lebih kuat daripada tenaga manusia. Cara yang benar yaitu mengapung untuk menghemat energi, lalu berenang ke samping sejajar pantai hingga keluar dari jalur arus.
Setelah keluar, wisatawan dapat berenang miring menuju pantai atau mengangkat tangan untuk meminta pertolongan. Jika tubuh tidak kuat berenang, tetaplah mengapung, isyaratkan tangan, dan panggil bantuan. Dengan langkah ini, peluang selamat jauh lebih besar.
Panduan Praktis Sebelum Masuk ke Laut
Wisatawan harus memeriksa prakiraan BMKG mengenai gelombang dan arus perairan Pangandaran sebelum berenang. Ketika BMKG mengeluarkan peringatan gelombang sedang hingga tinggi, wisatawan harus menahan diri untuk tidak masuk air.
Wisatawan juga wajib mematuhi rambu larangan berenang yang dipasang di titik-titik berbahaya. Petugas pantai mengarahkan wisatawan ke area aman yang lebih terkendali.
Wisatawan sebaiknya berenang dekat pos penjaga pantai agar mudah mendapat pertolongan. Aktivitas berenang sendirian sangat berisiko, jadi wisatawan harus selalu berenang berpasangan. Wisatawan yang memahami tanda rip current dan teknik menyelamatkan diri akan jauh lebih siap menghadapi keadaan darurat.
Pesan Bagi Wisatawan di Pangandaran
Pantai Pangandaran menawarkan keindahan luar biasa, tetapi keindahan itu datang bersama risiko arus kuat dari Samudera Hindia. Rip current sudah terbukti menjadi ancaman di kawasan Pantai Barat Pangandaran. Wisatawan harus menanggapi ancaman ini dengan serius.
