oleh

Ketahui Penyakit yang Sering Diderita Wanita Usia Produktif

Kanker rahim misalnya, sering tidak menimbulkan gejala awal. Wanita perlu lebih peka terhadap tanda seperti perdarahan di luar siklus haid, nyeri panggul, atau perubahan pola menstruasi. Pemeriksaan rutin seperti pap smear dan USG transvaginal membantu mendeteksi dini agar penanganan lebih efektif.

3. Osteoarthritis Lebih Banyak Terjadi pada Wanita

Osteoarthritis adalah penyakit sendi degeneratif yang lebih sering menyerang wanita, khususnya setelah usia 50 tahun. Penurunan hormon estrogen membuat tulang rawan lebih rentan mengalami kerusakan.

Wanita dengan berat badan berlebih memiliki risiko lebih tinggi karena beban tambahan pada sendi. Gejala osteoarthritis berupa nyeri, kaku, dan pembengkakan pada persendian, terutama lutut, pinggul, dan tangan. Menjaga berat badan ideal, rutin berolahraga, serta konsumsi makanan kaya kalsium dan vitamin D bisa membantu mencegah kondisi ini.

4. Penyakit Celiac dan Gangguan Makan

Penyakit celiac, yaitu reaksi autoimun terhadap gluten, juga lebih banyak terjadi pada wanita. Gluten yang terkandung dalam gandum dan sejenisnya memicu peradangan pada usus halus. Gejala umum berupa diare, kembung, kelelahan, hingga berat badan menurun drastis.

Selain itu, gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia lebih dominan menyerang wanita. Tekanan sosial, standar kecantikan, serta faktor psikologis menjadi pemicu utama. Kondisi ini bukan hanya memengaruhi fisik, tetapi juga berdampak serius pada kesehatan mental.

5. Penyakit yang Hanya Dialami Wanita

Beberapa penyakit hanya bisa terjadi pada wanita karena faktor biologis. Kanker rahim, kanker ovarium, serta endometriosis termasuk di antaranya. Pria tidak akan mengalami penyakit ini karena hanya menyerang organ reproduksi wanita.